Followers

Thursday, September 14, 2017

Sandiwara

Kabut menghalangi pandangku
Merabunkan arah yang kutuju
Ia lenyap bersama angin
Ditengah senyapnya dingin
Hingga aku percaya
Tiada lagi jalanku disana

Aku tak memahaminya
Ia yang menawarkan kehangatan
Menghilang dalam keramaian
Ia merangkai bingkai cerita
Ia menikmati sangka khalayak
Hingga usai bait-bait senja
Ia mengaku hanya dalam dusta

Penghayatan yang sempurna
Menyayat para penikmat sejati
Semua sorot pun mengagumi
Tanpa menghiraukan dedaunan
Layu berguguran menyaksikan

Aku diantara penikmat kisahnya
Helai daun yang ia biarkan usang
Apa kabarnya di ujung sana?
Kali ini, masihkah ia berperan?
Masihkah ia dalam sandiwara?
Ataukah telah dalam penghabisan?


Yogyakarta, 14 September 2017

Tuesday, September 12, 2017

Pesan Untuk Kawan

Kita berpijak di bumi yang satu
Tapi dunia kita tak serupa
Peluh yang kita cucurkan tak sama
Kau menghendaki duniamu juara
Kau pandang sebelah mata
Duniaku yang penuh beda
Percaya kita yang tak seirama
Menciptakan celah antara kita

Kita setuju dunia adalah jiwa
Kau tak bisa paksakan, kawan
Aku melebur dalam duniamu
Karena semua asing dimataku
Kau membuatku hilang hara

Bisakah kita saling mengalah
Biarlah dunia kita bersanding
Senyum kita saling menyapa
Hilangkanlah segala rasa cemburu
Duniaku tak akan membunuhmu
Lihatlah dispersi cahaya monokrom itu
Berbeda yang indah dalam bersama


Yogyakarta, 12 September 2017