Followers

Sunday, April 12, 2015

Pagiku Berawan

Pagi mengawali hari 
Berharap mentari tak pernah lelah menerangi 
Setiap langkah kaki menapaki bumi 
Membuka mata yang masih menyipit 
Agar jalan terang kutelusuri 
Agar mudah kugapai mimpi 

Baru saja ku saksikan terang bintang 
Di langit malamku yang gelap remang 
Penuh seksama kerlipnya kuperhatikan 
Hingga warna warni cahayanya tersampaikan 
Kadang pandangnku beralih pada senyuman bulan 
Sebelum ku terbaring dalam ranjang 
Mengarungi dunia khayal tanpa rintang 
Berharap pagi menghadirkan langit yang sama 

Tapi kini tampak pagiku berawan 
Awan tampak kepayahan membawa beban 
Tak kudapati seberkas sinar menerawang pepohonan 
Burung-burung masih nampak lelap dalam sarang 
Mungkinkan keindahan tadi malam hanya khayalan 
Mungkinkah semua hanya imajinasi dalam lelap belaka 
Mungkin hanya kisah fana yang terangkai dalam asa 
Cerita tentang ukiran langit malam dalam romansa 

Tidak, semua yang kulihat adalah nyata 
Masih jelas terasa dingin angin malam menerpa 
Masih jelas terdengar kesunyiannya 
Secepat itukah langit berpaling muka 
Tak bisakah malam dan pagi berkawan 
Bersatu merangkai untaian kata 
Sudi mengabarkan cerita yang sama 

Aku senantiasa berdoa 
Angin berhembus menyapu langit senja 
Membawanya jauh ke tengah samudra 
Hingga bila nanti malam tiba 
Dalam hening saat kutengadahkan kepala 
Aku dapat melihat dalam telanjang mata 
Bintangku masih setia disana 
Menyinari malamku yang gelap gulita 
Bersama bulan dengan senyumnya 
Menjadikan tiap malamku penuh cerita 
Menjadikan kesendirian ini memiliki makna

April 2015

No comments:

Post a Comment