Pagi mengawali hari
Berharap mentari tak pernah lelah menerangi
Setiap langkah kaki menapaki bumi
Membuka mata yang masih menyipit
Agar jalan terang kutelusuri
Agar mudah kugapai mimpi
Baru saja ku saksikan terang bintang
Di langit malamku yang gelap remang
Penuh seksama kerlipnya kuperhatikan
Hingga warna warni cahayanya tersampaikan
Kadang pandangnku beralih pada senyuman bulan
Sebelum ku terbaring dalam ranjang
Mengarungi dunia khayal tanpa rintang
Berharap pagi menghadirkan langit yang sama
Tapi kini tampak pagiku berawan
Awan tampak kepayahan membawa beban
Tak kudapati seberkas sinar menerawang pepohonan
Burung-burung masih nampak lelap dalam sarang
Mungkinkan keindahan tadi malam hanya khayalan
Mungkinkah semua hanya imajinasi dalam lelap belaka
Mungkin hanya kisah fana yang terangkai dalam asa
Cerita tentang ukiran langit malam dalam romansa
Tidak, semua yang kulihat adalah nyata
Masih jelas terasa dingin angin malam menerpa
Masih jelas terdengar kesunyiannya
Secepat itukah langit berpaling muka
Tak bisakah malam dan pagi berkawan
Bersatu merangkai untaian kata
Sudi mengabarkan cerita yang sama
Aku senantiasa berdoa
Angin berhembus menyapu langit senja
Membawanya jauh ke tengah samudra
Hingga bila nanti malam tiba
Dalam hening saat kutengadahkan kepala
Aku dapat melihat dalam telanjang mata
Bintangku masih setia disana
Menyinari malamku yang gelap gulita
Bersama bulan dengan senyumnya
Menjadikan tiap malamku penuh cerita
Menjadikan kesendirian ini memiliki makna
Berharap mentari tak pernah lelah menerangi
Setiap langkah kaki menapaki bumi
Membuka mata yang masih menyipit
Agar jalan terang kutelusuri
Agar mudah kugapai mimpi
Baru saja ku saksikan terang bintang
Di langit malamku yang gelap remang
Penuh seksama kerlipnya kuperhatikan
Hingga warna warni cahayanya tersampaikan
Kadang pandangnku beralih pada senyuman bulan
Sebelum ku terbaring dalam ranjang
Mengarungi dunia khayal tanpa rintang
Berharap pagi menghadirkan langit yang sama
Tapi kini tampak pagiku berawan
Awan tampak kepayahan membawa beban
Tak kudapati seberkas sinar menerawang pepohonan
Burung-burung masih nampak lelap dalam sarang
Mungkinkan keindahan tadi malam hanya khayalan
Mungkinkah semua hanya imajinasi dalam lelap belaka
Mungkin hanya kisah fana yang terangkai dalam asa
Cerita tentang ukiran langit malam dalam romansa
Tidak, semua yang kulihat adalah nyata
Masih jelas terasa dingin angin malam menerpa
Masih jelas terdengar kesunyiannya
Secepat itukah langit berpaling muka
Tak bisakah malam dan pagi berkawan
Bersatu merangkai untaian kata
Sudi mengabarkan cerita yang sama
Aku senantiasa berdoa
Angin berhembus menyapu langit senja
Membawanya jauh ke tengah samudra
Hingga bila nanti malam tiba
Dalam hening saat kutengadahkan kepala
Aku dapat melihat dalam telanjang mata
Bintangku masih setia disana
Menyinari malamku yang gelap gulita
Bersama bulan dengan senyumnya
Menjadikan tiap malamku penuh cerita
Menjadikan kesendirian ini memiliki makna
April 2015
No comments:
Post a Comment