Followers

Thursday, January 22, 2015

IBU

Tak terhitung peluh yang tlah kau cucurkan 
Tak terukur tenaga yang tlah kau korbankan 
Tak kau hiraukan ragamu yang haus kekuatan 
Hanya untuk berikanku sebuah kehangatan 
Tak terhitung kasih yang tlah kau berikan 
Tak jera kau lantunkan melodi kedamaian 
Berbaris-baris syair tak lelah kau ciptakan 
Hanya untuk melihatku menabur senyuman 
Denganku hari-harimu kau lewatkan 
Setiap waktu menuntunku penuh kesabaran 
Selalu dengan keikhlasan dan ketulusan 
Hingga diri ini meraih kemandirian 
Hingga raga ini temui ketangguhan


Kau adalah sosok berharga dalam hidupku 
Ku tak berdaya tanpa kehadiranmu 
Engkau adalah lentera dalam setiap gelapku 
Engkau adalah mentari dalam setiap pagiku 
Kau selalu ada dalam setiap langkahku 
Kau teteskan air mata tuk kesedihanku 
Kau jua merasakan sgala derita kalbuku 
Tak kau biarkan diriku tersedu-sedu 
Tak kau biarkan diriku dalam belenggu


Betapa mulianya suci hatimu 
Tak pernah kau harap balasan dariku 
Sungguh tak pantas semua ini ku tandu 
Terlalu banyak goresan merah tlah ku ramu 
Tak sedikit kata bibirku menyakitimu 
Tak sedikit sikapku tlah mengecewakanmu 
Tak selalu ku indahkan nasehatmu 
Tak selalu ku penuhi sgala pintamu 
Semua ini sungguh tak adil bagimu 
Tapi kau tak pernah mengeluh ataupun layu 
Kau sambut dengan lapang dada dan senyummu


Walau senja kini telah tiba 
Raga kini tak lagi berdaya 
Untukku peluh masih kau sangga 
Kau tetap berikan berjuta permata 
Kasihmu tetap utuh membara 
Kata bijak tak henti kau dera 
Masih selalu kau tuturkan untukku doa 
Mengiringi setiap kaki ini berkelana


Ku tahu sgala taat, patuh dan bakti 
Ataupun beribu ucap balas budi 
Tak kan pernah mampu menyamai 
Seluruh kasih yang tlah kau beri
Hanya doa yang dapat aku semai 
Dalam sujudku dalam tengadah jemari 
Semoga kasih-Nya selalu mengiringi 
Disetiap hembus nafas dan denyut nadi 
Sebesar kasihmu untuk diri ini

May 2011

No comments:

Post a Comment